Senin, 23 Januari 2012

RENUNGAN. . . . . .

Seringkali aku berkata:
Ketika semua orang memuji miLikku..

bahwa sesungguhnya ini adalah titipan.
bahwa tubuhku adalah titipan-Nya.
bahwa rumahku adalah titipan-Nya.
bahwa hartaku adalah titipan-Nya.
bahwa ruh ku adalah titipan-Nya.

Tetapi mengapa aku tidak pernah bertanya:
Mengapa dia menitipkan kepadaku.??
untuk apa dia menitipkan kepadaku.??
Dan kalau bukan milikku apa yang harus ku lakukan untuk milik nya itu.??
adakah aku memiLiki HAK atas sesuatu yang bukan milikku.??

Mengapa hatiku justru merasa berat,ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya.?
ketika diminta kembali, kusebut itu musibah,ku sebut itu sebagai ujian,ku sebut itu sebagai petaka,ku sebut itu panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah derita..

Ketika aku berdo'a,ku minta titipan yang cocok dengan "HAWA NAFSU KU", aku ingin lebih banyak harta,aku ingin lebih banyak uang,lebih banyak popularitas, dan ku tolak sakit,ku tolak kemiskinan, seolah semua derita adalah hukuman baikku..

seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti MATEMATIKA, aku rajin ibadah, maka selayaknya derita menjauh dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku.

Ku perlakukan dia seolah MITRA DAGANG, dan bukan kekasih. ku minta dia membalas semua perlakuan baikku,dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginan ku.

yaa ALLAH...

padahal tiap hari ku ucapkan" HIDUP DAN MATIKU HANYA UNTUK BERIBADAH KEPADAMU"..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar