wajib ke orang islamnya...
tau turunan nabinya...
dan nabi utusan Allah...
Muhammad putra Abdullah
abdullah putra Mutholib...
Mutholib putranya Hasyim...
Hasyim putra Abi Manaf...
Abi Manaf putra Kusoy...
Kusoy putranya kilab...
Kilab putranya Muroh...
Muroh putranya ka'ab...
Ka'ab putranya lu'ai...
Lu'ai putranya Gholib...
Gholib putranya fihir...
Fihir putranya Malik...
Malik putranya Nadhor...
Nadhor putra Kinana...
Kinana putra Huzaimah...
Huzaimah putra Mudrikah...
Mudrikah putranya Ilyas...
Ilyas putranya Mudhor...
Mudhor putranya Nizar...
Nizar putranya Ma'ad...
Ma'ad putranya adnan...
dan nabi utusan Allah...
Muhammad putra Aminah...
Aminah putrinya Wahab...
Wahab putra Abi Manaf...
Abi manaf putra Juhroh...
Juhroh putranya kilab...
bertemu nasab ibunya...
dan juga nasab ayahnya...
di kakek nomer kelima...
jadi ibu dan bapaknya...
masi satu turunannya...
di baca yaa....
Senin, 23 Januari 2012
RENUNGAN. . . . . .
Seringkali aku berkata:
Ketika semua orang memuji miLikku..
bahwa sesungguhnya ini adalah titipan.
bahwa tubuhku adalah titipan-Nya.
bahwa rumahku adalah titipan-Nya.
bahwa hartaku adalah titipan-Nya.
bahwa ruh ku adalah titipan-Nya.
Tetapi mengapa aku tidak pernah bertanya:
Mengapa dia menitipkan kepadaku.??
untuk apa dia menitipkan kepadaku.??
Dan kalau bukan milikku apa yang harus ku lakukan untuk milik nya itu.??
adakah aku memiLiki HAK atas sesuatu yang bukan milikku.??
Mengapa hatiku justru merasa berat,ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya.?
ketika diminta kembali, kusebut itu musibah,ku sebut itu sebagai ujian,ku sebut itu sebagai petaka,ku sebut itu panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah derita..
Ketika aku berdo'a,ku minta titipan yang cocok dengan "HAWA NAFSU KU", aku ingin lebih banyak harta,aku ingin lebih banyak uang,lebih banyak popularitas, dan ku tolak sakit,ku tolak kemiskinan, seolah semua derita adalah hukuman baikku..
seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti MATEMATIKA, aku rajin ibadah, maka selayaknya derita menjauh dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Ku perlakukan dia seolah MITRA DAGANG, dan bukan kekasih. ku minta dia membalas semua perlakuan baikku,dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginan ku.
yaa ALLAH...
padahal tiap hari ku ucapkan" HIDUP DAN MATIKU HANYA UNTUK BERIBADAH KEPADAMU"..
Ketika semua orang memuji miLikku..
bahwa sesungguhnya ini adalah titipan.
bahwa tubuhku adalah titipan-Nya.
bahwa rumahku adalah titipan-Nya.
bahwa hartaku adalah titipan-Nya.
bahwa ruh ku adalah titipan-Nya.
Tetapi mengapa aku tidak pernah bertanya:
Mengapa dia menitipkan kepadaku.??
untuk apa dia menitipkan kepadaku.??
Dan kalau bukan milikku apa yang harus ku lakukan untuk milik nya itu.??
adakah aku memiLiki HAK atas sesuatu yang bukan milikku.??
Mengapa hatiku justru merasa berat,ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya.?
ketika diminta kembali, kusebut itu musibah,ku sebut itu sebagai ujian,ku sebut itu sebagai petaka,ku sebut itu panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah derita..
Ketika aku berdo'a,ku minta titipan yang cocok dengan "HAWA NAFSU KU", aku ingin lebih banyak harta,aku ingin lebih banyak uang,lebih banyak popularitas, dan ku tolak sakit,ku tolak kemiskinan, seolah semua derita adalah hukuman baikku..
seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti MATEMATIKA, aku rajin ibadah, maka selayaknya derita menjauh dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Ku perlakukan dia seolah MITRA DAGANG, dan bukan kekasih. ku minta dia membalas semua perlakuan baikku,dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginan ku.
yaa ALLAH...
padahal tiap hari ku ucapkan" HIDUP DAN MATIKU HANYA UNTUK BERIBADAH KEPADAMU"..
Jumat, 20 Januari 2012
kisah Nabi Zakaria As
Nabi Zakaria, ayahnya Nabi Yahya sadar dan mengetahui bahwa anggota keluarganya, saudara-saudaranya, sepupu-sepupunya dan anak-anak saudaranya adalah orang-orang jahat Bani Israil yang tidak segan-segan melanggar hukum-hukum agama dan berbuat maksiat, disebabkan iman dan rasa keagamaan mereka belum meresap betul didalam hati mereka, sehingga dengan mudah mereka tergoda dan terjerumus ke dalam lembah kemungkaran dan kemaksiatan. Ia khawatir bila ajalnya tiba dan meninggalkan mereka tanpa seorang waris yang dapat melanjutkan pimpinannya atas kaumnya, bahwa mereka akan makin rusak dan makin berani melakukan kejahatan dan kemaksiatan bahkan ada kemungkinan mereka mengadakan perubahan-perubahan di dalam kitab suci Taurat dan menyalah-gunakan hukum-hukum agama.
Kekhawatiran itu selalu mengganggu fikiran Zakaria disamping rasa sedih hatinya bahwa ia sejak kahwin hingga mencapai usia sembilan puluh tahun, Tuhan belum dikaruniai seorang anak yang ia idam-idamkan untuk menjadi penggantinya dalam memimpin dan mengimami Bani Isra'il. Ia agak terhibur dari rasa sedih dan kekhawatirannya semasa ia bertugas memelihara dan mengawasi Maryam yang dapat dianggap sebagai anak kandungnya sendiri. Akan tetapi rasa sedihnya dan keinginanya yang kuat untuk memperoleh keturunan tergugah kembali ketika ia menyaksikan mukjizat hidangan makanan dimihrabnya Maryam. Ia berfikir didalam hatinya bahwa tidak ada sesuatu yang mustahil di dalam kekuasaan Allah. Allah yang telah memberi rezeki kepada Maryam dalam keadaan seorang diri tidak berdaya dan berusaha, Dia pula berkuasa memberinya keturunan bila Dia kehendaki walaupun usianya sudah lanjut dan rambutnya sudah penuh uban.
Pada suatu malam yang sudah larut duduklah Zakaria di mihramnya mengheningkan cipta memusatkan fikiran kepada kebesaran Allah seraya bermunajat dan berdoa dengan khusyu' dan keyakinan yang bulat. Dengan suara yang lemah lembut berucaplah ia dalam doanya: "Ya Tuhanku berikanlah aku seorang putra yang akan mewarisiku dan mewarisi sebagian dari keluarga Ya'qub, yang akan meneruskan pimpinan dan tuntunanku kepada Bani Isra'il. Aku khawatir bahwa sepeninggalanku nanti anggota-anggota keluargaku akan rusak kembali aqidah dan imannya bila aku tinggalkan mati tanpa seorang pemimpin yang akan menggantikan aku. Ya Tuhanku, tulangku telah menjadi lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban sedang isteriku adalah seorang perempuan yang mandul namun kekuasaan-Mu adalah diatas segala kekuasaan dan aku tidak jemu-jemunya berdoa kepadamu memohon rahmat-Mu mengaruniai ku seorang putera yang soleh yang engkau ridhai."
Allah berfirman memperkenankan permohonan Zakaria: "Hai Zakaria Kami memberi khabar gembira kepadamu, kamu akan memperoleh seorang putera bernama Yahya yang soleh yang membenarkan kitab-kitab Allah menjadi pemimpin yang diikuti bertahan diri dari hawa nafsu dan godaan syaitan serta akan menjadi seorang nabi."
Berkata Zakaria: "Ya Tuhanku bagaimana aku akan memperoleh anak sedangkan isteri ku adalah seorang perempuan yang mandul dan aku sendiri sudah lanjut usianya."
Allah menjawab dengan firman-Nya: "Demikian itu adalah suatu hal yang mudah bagi-Ku. Tidakkah aku telah ciptakan engkau padahal engkau di waktu itu belum ada sama sekali?"
Berkata Zakaria: "Ya Tuhanku, berilah aku akan suatu tanda bahawa isteri aku telah mengandung." Allah berfirman: "Tandanya bagimu bahwa engkau tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari berturut-turut kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah nama-Ku sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah diwaktu petang dan pagi hari."
Demikinalah, Kisah Nabi Zakaria yang dapat saya sampaikan kepada anda-anda semua. Semoga bermanfaat!
Kekhawatiran itu selalu mengganggu fikiran Zakaria disamping rasa sedih hatinya bahwa ia sejak kahwin hingga mencapai usia sembilan puluh tahun, Tuhan belum dikaruniai seorang anak yang ia idam-idamkan untuk menjadi penggantinya dalam memimpin dan mengimami Bani Isra'il. Ia agak terhibur dari rasa sedih dan kekhawatirannya semasa ia bertugas memelihara dan mengawasi Maryam yang dapat dianggap sebagai anak kandungnya sendiri. Akan tetapi rasa sedihnya dan keinginanya yang kuat untuk memperoleh keturunan tergugah kembali ketika ia menyaksikan mukjizat hidangan makanan dimihrabnya Maryam. Ia berfikir didalam hatinya bahwa tidak ada sesuatu yang mustahil di dalam kekuasaan Allah. Allah yang telah memberi rezeki kepada Maryam dalam keadaan seorang diri tidak berdaya dan berusaha, Dia pula berkuasa memberinya keturunan bila Dia kehendaki walaupun usianya sudah lanjut dan rambutnya sudah penuh uban.
Pada suatu malam yang sudah larut duduklah Zakaria di mihramnya mengheningkan cipta memusatkan fikiran kepada kebesaran Allah seraya bermunajat dan berdoa dengan khusyu' dan keyakinan yang bulat. Dengan suara yang lemah lembut berucaplah ia dalam doanya: "Ya Tuhanku berikanlah aku seorang putra yang akan mewarisiku dan mewarisi sebagian dari keluarga Ya'qub, yang akan meneruskan pimpinan dan tuntunanku kepada Bani Isra'il. Aku khawatir bahwa sepeninggalanku nanti anggota-anggota keluargaku akan rusak kembali aqidah dan imannya bila aku tinggalkan mati tanpa seorang pemimpin yang akan menggantikan aku. Ya Tuhanku, tulangku telah menjadi lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban sedang isteriku adalah seorang perempuan yang mandul namun kekuasaan-Mu adalah diatas segala kekuasaan dan aku tidak jemu-jemunya berdoa kepadamu memohon rahmat-Mu mengaruniai ku seorang putera yang soleh yang engkau ridhai."
Allah berfirman memperkenankan permohonan Zakaria: "Hai Zakaria Kami memberi khabar gembira kepadamu, kamu akan memperoleh seorang putera bernama Yahya yang soleh yang membenarkan kitab-kitab Allah menjadi pemimpin yang diikuti bertahan diri dari hawa nafsu dan godaan syaitan serta akan menjadi seorang nabi."
Berkata Zakaria: "Ya Tuhanku bagaimana aku akan memperoleh anak sedangkan isteri ku adalah seorang perempuan yang mandul dan aku sendiri sudah lanjut usianya."
Allah menjawab dengan firman-Nya: "Demikian itu adalah suatu hal yang mudah bagi-Ku. Tidakkah aku telah ciptakan engkau padahal engkau di waktu itu belum ada sama sekali?"
Berkata Zakaria: "Ya Tuhanku, berilah aku akan suatu tanda bahawa isteri aku telah mengandung." Allah berfirman: "Tandanya bagimu bahwa engkau tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari berturut-turut kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah nama-Ku sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah diwaktu petang dan pagi hari."
Demikinalah, Kisah Nabi Zakaria yang dapat saya sampaikan kepada anda-anda semua. Semoga bermanfaat!
Kamis, 19 Januari 2012
Rambutan Nephelium lappaceum L. | |||||||
Nama umum
| Rambutan | ||||||
Klasifikasi Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Rosidae Ordo: Sapindales Famili: Sapindaceae Genus: Nephelium Spesies: Nephelium lappaceum L. | |||||||
Kerabat Dekat Ketuma, Kapulasan |
Jeruk Nipis Citrus aurantifolia (Christm.) Swing | |||||||||||||
Nama umum
| Jeruk Nipis | ||||||||||||
Klasifikasi Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Rosidae Ordo: Sapindales Famili: Rutaceae (suku jeruk-jerukan) Genus: Citrus Spesies: Citrus aurantifolia (Christm.) Swing | |||||||||||||
Kerabat Dekat Jeruk Sukade, Jeruk Purut, Jeruk Asam, Jeruk Bali, Jeruk Garut, Jeruk Mandarin, Jeruk Manis, Jeruk Pepaya, Munteh Intalum, Jeruk Tangan, Jeruk Lemo, Jeruk Cina, Jeruk India, Jeruk Kasturi |
Jeruk Manis Citrus sinensis (L.) Osbeck | |||||||||||||||||
Sinonim Citrus aurantium Risso Citrus aurantium L. Nama umum
| Jeruk Manis | ||||||||||||||||
Klasifikasi Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Rosidae Ordo: Sapindales Famili: Rutaceae (suku jeruk-jerukan) Genus: Citrus Spesies: Citrus sinensis (L.) Osbeck | |||||||||||||||||
Kerabat Dekat Jeruk Sukade, Jeruk Nipis, Jeruk Purut, Jeruk Asam, Jeruk Bali, Jeruk Garut, Jeruk Mandarin, Jeruk Pepaya, Munteh Intalum, Jeruk Tangan, Jeruk Lemo, Jeruk Cina, Jeruk India, Jeruk Kasturi |
Langganan:
Postingan (Atom)